Pages

INI DANAU PALING BERBAHAYA DI DUNIA

Selama Perang Dingin, Soviet mulai meledakkan nuklir di seluruh timur laut Kazakhstan, untuk menyelidiki kemungkinan menggunakan tenaga nuklir untuk tujuan damai seperti menciptakan kanal dan waduk.

Berselancar ala Suku Duano(Suku Laut Asli)

Sekilas aktivitas Manongkah ini mirip dengan peselanjar. Hanya saja objek dan teknik yang digunakan jauh berbeda dengan selanjar

bukti kekuasaan Tuhan di Tempat dingin

Ikan dan udang-udangan ditemukan di lingkungan yang super dingin, super gelap, dan super miskin nutrisi.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 25 Januari 2015

Tempat Super Dingin dan Gelap Masih Ada Makhluk Hidup

JABAR.TRIBUNNEWS.COM - Ikan dan udang-udangan ditemukan di lingkungan yang super dingin, super gelap, dan super miskin nutrisi, 740 meter di bawah lapisan es Antartika dan 850 meter di bawah permukaan air laut benua tersebut.
Temuan tersebut mengejutkan dan membuat ilmuwan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin ikan dan udang-udangan mampu hidup di lingkungan ekstrem tersebut? Apa makanan dan bagaimana cara adaptasi makhluk-makhluk tersebut?


sumber: Reed Scherer/NIU
keterangan: Selain ikan, ilmuwan juga menemukan Amphiphoda, jenis udangan-udangan, di laut dalam Antartika yang tertutup es setebal 740 meter.
Ikan dan udang-udangan itu ditemukan oleh tim ilmuwan Amerika Serikat yang sedang meneliti Whillan Ice Stream, gletser di Antartika yang mengalir dari West Antartic Ice Shelf ke Ros Ice Shelf.
Di wilayah tersebut, tim ilmuwan mengebor es dan mengirim robot penjelajah bernama Deep-SCINI. Ilmuwan memberi tugas pada kamera robot tersebut untuk merekam lingkungan laut dalam Antartika, sebuah wilayah yang tertutup oleh es setebal ratusan meter.
Misi penelitian sebenarnya adalah untuk mengungkap dampak perubahan iklim pada lapisan es di Antartika. Tapi di luar dugaan, lewat pengeboran itu, ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Selasa, 20 Januari 2015

Mengenal Cara Berselancar Suku Duano (suku laut) Indragiri Hilir, Riau

Indragiri Hilir, Riau Masyarakat Suku Duano (suku laut) memiliki tradisi leluhur Manongkah yang hingga kini tetap dilestarikan. Tradisi ini terbilang unik dan langka di dunia. Manongkah merupakan aktivitas tradisional komunitas Suku Duano yakni menangkap kerang (Anadar Granosa) di hamparan padang lumpur dengan mengunakan sebilah papan.


Sekilas aktivitas Manongkah ini mirip dengan peselanjar. Hanya saja objek dan teknik yang digunakan jauh berbeda dengan selanjar. Saat mencari kerang di permukaan lumpur, warga Suku Duano, bak peselancar profesional, papan sebagai sebagai alat paling efektif bergerak cepat dilumpur yang di dayung menggunakan kaki dan tangan sesuai arah dituju.

Aktifitas berburu kerang atau biasa disebut ‘Menongkah Kerang’ ini dilakukan oleh warga setempat pada saat air Sungai Indragiri Hilir sedang surut. Pada saat itu hamparan daratan lumpur dengan mudah dilalui menggunakan sebilah papan berukuran lebar sekitar 30 centimeter dan panjang lebih dari 1,5 meter. Pemandangan langka ini hanya dapat ditemukan di Perkampungan Suku Laut atau juga dikenal dengan Suku Duano. Salah satu masyarakat adat asli ini bermukim di beberapa kecamatan di Indragiri Hilir seperti di Kecamatan Tanah Merah dan Concong.

Kini tradisi leluhur itu terus dipertahankan. Pemkab Indrgiri Hilir bersama komunitas Suku Duano mengadakan helat akbar pelestarian Manongkah yang dikemas kedalam kegiatan Gerakan Manongkah Massal di Pantai Bidari Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir. Ratusan warga pun turun ke lumpur untuk turut memeriahkan helat Gerakan Manongkah Massal.  Pada tahun 2008 lalu, Manongkah massal yang dilakukan komunitas Suku Duano mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI)  dengan kategori Menongkah massal yang melibatkan lebih dari 500 peserta.

Menurut Ketua Suku Duanu Sarpan Firmansyah, tradisi Manongkah sudah ada di perkampungan suku laut. Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir sejak tahun 1685  Dari sinilah berawal munculnya turunan Manongkah seperti selancar atau surfing yang kali pertama di adakan di Hawai pada tahun 1767 dan terus berkembang ke skateboard pada tahun 1940 di Amerika Serikat.

Untuk tetap mempertahankan tradisi leluhur budaya negeri, komunitas Suku Duanu sudah bertekad akan mendaftarkan Manongkah sebagai hak kekayaan intelektual suku laut ke komite dewan warisan dunia dibawah naungan Unisco.Kini Manongkah memiliki potensi yang luar biasa dalam mengangkat sektor pariwisata di Kabupaten Indragiri Hilir. Rencananya tradisi budaya Manongkah juga akan dijadikan kalender even pariwisata andalan Kabupaten Indragiri Hilir Riau.
Untuk pembahasan kali ini Saya ingin membahas Suku Duano yang ada di daerah Saya. Dimana Desa itu amat lah terpencil, Desa ini di namakan Kuala Enok Indragiri Hilir, Riau. Jika dilihat dari ukuran kepulauan, Kuala Enok adalah sebuah Desa yang amatlah kecil begitu pula penduduknya tidak lah begitu banyak. Bahkan jika dilihat dari sebuah Peta, sedikit pun tiada tampak kecuali aura kehidupan yang tentram yang akan muncul di pandangan kalian. begitupun alat transportasi yang digunakan juga hanya berupa speed boat, sepeda dan motor.

Namun hari tak berhenti begitu saja, Waktu selalu berjalan menjalankan kewajibannya memutar segala Alam serta isi di dalamnya. Hingga saat ini pula kuala enok di penuhi penduduk pendatang dari luar INHIL dan Sekitarnya. Juga tidak heran kini berbagai macam bentuk rupa, budaya, dan suku ada disana. Tidaklah hanya satu suku yang mendiami wilayah tersebut, namun ada banyak suku yang menetap diwilayah tersebut. Diantaranya yaitu suku melayu, Bugis, Jawa, banjar, minang, serta Suku Duano.

Pada pembahasan kali ini Saya akan Fokus membahas suku Duano yang ada di Desa Saya. Tujuan kali ini yaitu semata Saya ingin mengenalkan kepada Mereka yang belum tau seperti apa itu Suku Duano.
- See more at: http://amikomedia.blogspot.com/2012/03/mengenal-suku-duano.html#sthash.UXcAHwWP.dpuf
Untuk pembahasan kali ini Saya ingin membahas Suku Duano yang ada di daerah Saya. Dimana Desa itu amat lah terpencil, Desa ini di namakan Kuala Enok Indragiri Hilir, Riau. Jika dilihat dari ukuran kepulauan, Kuala Enok adalah sebuah Desa yang amatlah kecil begitu pula penduduknya tidak lah begitu banyak. Bahkan jika dilihat dari sebuah Peta, sedikit pun tiada tampak kecuali aura kehidupan yang tentram yang akan muncul di pandangan kalian. begitupun alat transportasi yang digunakan juga hanya berupa speed boat, sepeda dan motor.

Namun hari tak berhenti begitu saja, Waktu selalu berjalan menjalankan kewajibannya memutar segala Alam serta isi di dalamnya. Hingga saat ini pula kuala enok di penuhi penduduk pendatang dari luar INHIL dan Sekitarnya. Juga tidak heran kini berbagai macam bentuk rupa, budaya, dan suku ada disana. Tidaklah hanya satu suku yang mendiami wilayah tersebut, namun ada banyak suku yang menetap diwilayah tersebut. Diantaranya yaitu suku melayu, Bugis, Jawa, banjar, minang, serta Suku Duano.

Pada pembahasan kali ini Saya akan Fokus membahas suku Duano yang ada di Desa Saya. Tujuan kali ini yaitu semata Saya ingin mengenalkan kepada Mereka yang belum tau seperti apa itu Suku Duano.
- See more at: http://amikomedia.blogspot.com/2012/03/mengenal-suku-duano.html#sthash.UXcAHwWP.dpuf
Untuk pembahasan kali ini Saya ingin membahas Suku Duano yang ada di daerah Saya. Dimana Desa itu amat lah terpencil, Desa ini di namakan Kuala Enok Indragiri Hilir, Riau. Jika dilihat dari ukuran kepulauan, Kuala Enok adalah sebuah Desa yang amatlah kecil begitu pula penduduknya tidak lah begitu banyak. Bahkan jika dilihat dari sebuah Peta, sedikit pun tiada tampak kecuali aura kehidupan yang tentram yang akan muncul di pandangan kalian. begitupun alat transportasi yang digunakan juga hanya berupa speed boat, sepeda dan motor.

Namun hari tak berhenti begitu saja, Waktu selalu berjalan menjalankan kewajibannya memutar segala Alam serta isi di dalamnya. Hingga saat ini pula kuala enok di penuhi penduduk pendatang dari luar INHIL dan Sekitarnya. Juga tidak heran kini berbagai macam bentuk rupa, budaya, dan suku ada disana. Tidaklah hanya satu suku yang mendiami wilayah tersebut, namun ada banyak suku yang menetap diwilayah tersebut. Diantaranya yaitu suku melayu, Bugis, Jawa, banjar, minang, serta Suku Duano.

Pada pembahasan kali ini Saya akan Fokus membahas suku Duano yang ada di Desa Saya. Tujuan kali ini yaitu semata Saya ingin mengenalkan kepada Mereka yang belum tau seperti apa itu Suku Duano.
- See more at: http://amikomedia.blogspot.com/2012/03/mengenal-suku-duano.html#sthash.UXcAHwWP.dpuf
Untuk pembahasan kali ini Saya ingin membahas Suku Duano yang ada di daerah Saya. Dimana Desa itu amat lah terpencil, Desa ini di namakan Kuala Enok Indragiri Hilir, Riau. Jika dilihat dari ukuran kepulauan, Kuala Enok adalah sebuah Desa yang amatlah kecil begitu pula penduduknya tidak lah begitu banyak. Bahkan jika dilihat dari sebuah Peta, sedikit pun tiada tampak kecuali aura kehidupan yang tentram yang akan muncul di pandangan kalian. begitupun alat transportasi yang digunakan juga hanya berupa speed boat, sepeda dan motor.

Namun hari tak berhenti begitu saja, Waktu selalu berjalan menjalankan kewajibannya memutar segala Alam serta isi di dalamnya. Hingga saat ini pula kuala enok di penuhi penduduk pendatang dari luar INHIL dan Sekitarnya. Juga tidak heran kini berbagai macam bentuk rupa, budaya, dan suku ada disana. Tidaklah hanya satu suku yang mendiami wilayah tersebut, namun ada banyak suku yang menetap diwilayah tersebut. Diantaranya yaitu suku melayu, Bugis, Jawa, banjar, minang, serta Suku Duano.

Pada pembahasan kali ini Saya akan Fokus membahas suku Duano yang ada di Desa Saya. Tujuan kali ini yaitu semata Saya ingin mengenalkan kepada Mereka yang belum tau seperti apa itu Suku Duano.
- See more at: http://amikomedia.blogspot.com/2012/03/mengenal-suku-duano.html#sthash.UXcAHwWP.dpuf
Untuk pembahasan kali ini Saya ingin membahas Suku Duano yang ada di daerah Saya. Dimana Desa itu amat lah terpencil, Desa ini di namakan Kuala Enok Indragiri Hilir, Riau. Jika dilihat dari ukuran kepulauan, Kuala Enok adalah sebuah Desa yang amatlah kecil begitu pula penduduknya tidak lah begitu banyak. Bahkan jika dilihat dari sebuah Peta, sedikit pun tiada tampak kecuali aura kehidupan yang tentram yang akan muncul di pandangan kalian. begitupun alat transportasi yang digunakan juga hanya berupa speed boat, sepeda dan motor.

Namun hari tak berhenti begitu saja, Waktu selalu berjalan menjalankan kewajibannya memutar segala Alam serta isi di dalamnya. Hingga saat ini pula kuala enok di penuhi penduduk pendatang dari luar INHIL dan Sekitarnya. Juga tidak heran kini berbagai macam bentuk rupa, budaya, dan suku ada disana. Tidaklah hanya satu suku yang mendiami wilayah tersebut, namun ada banyak suku yang menetap diwilayah tersebut. Diantaranya yaitu suku melayu, Bugis, Jawa, banjar, minang, serta Suku Duano.

Pada pembahasan kali ini Saya akan Fokus membahas suku Duano yang ada di Desa Saya. Tujuan kali ini yaitu semata Saya ingin mengenalkan kepada Mereka yang belum tau seperti apa itu Suku Duano.
- See more at: http://amikomedia.blogspot.com/2012/03/mengenal-suku-duano.html#sthash.UXcAHwWP.dpuf

Minggu, 11 Januari 2015

INI DANAU PALING BERBAHAYA DI DUNIA

Selama Perang Dingin, Soviet mulai meledakkan nuklir di seluruh timur laut Kazakhstan, untuk menyelidiki kemungkinan menggunakan tenaga nuklir untuk tujuan damai seperti menciptakan kanal dan waduk, pengeboran minyak dan sebagainya.
Tes pun sering dilakukan, yang disebut sebagai "Operasi mata bajak" oleh Uni Soviet. Program yang dilakukan Soviet berlangsung berkali-kali lebih besar dari program Amerika Serikat (AS), baik dari segi jumlahnya maupun lokasi yang digunakan.
Sementara AS melakukan 27 tes sebelum menyadari itu adalah ide yang buruk dan diakhiri pada tahun 1977, Soviet terus melakukannya sampai tahun 1989, di mana sebanyak 156 uji coba nuklir dilakukan di berbagai tempat. Salah satu tes yang terkenal ada di Januari 1965, yang disebut tes di Chagan, yang dilakukan di Semipalatinsk, Kazakhstan. Tes Chagan ini dirancang untuk menguji kesesuaian ledakan nuklir, untuk membuat waduk.







Ini adalah tes pertama dan terbesar dari semua ledakan yang pernah diujicobakan. Sebuah bom setara dengan 140 kiloton membuat lubang yang sangat dalam, sekitar 178 meter, dan menghasilkan cekungan yang sangat besar.
Ledakan itu menciptakan kawah berdiameter 400 meter dan dalam 100 meter dengan ketinggian antara 20-38 meter. Dan kawah tersebut lambat laun tergenang oleh air, yang menciptakan danau.
Danau tersebut kini dikenal secara sebagai Danau Chagan, yang masih ada hingga saat ini. Namun kandungan air danau ini sangat berbahaya karena terdapat radioaktif di dalamnya, sekitar 100 kali lebih banyak dari batas yang diizinkan radionuklida dalam air minum.
Pada saat penciptaannya, pemerintah Soviet bangga dengan Danau Chagan. Mereka membuat film dengan Menteri Departemen Building Medium Machine, yang bertanggung jawab untuk seluruh program senjata nuklir Soviet, air tersebut diklaim bisa digunakan untuk berenang dan untuk pakan ternak di daerah sekitarnya.
Tetapi kadar radioaktif yang tinggi, membuat danau tersebut merupakan bencana buatan yang pernah diperbuat manusia. Amerika dan Jepang yang mengetahui hal tersebut marah, karena Soviet telah melakukan kesalahan dengan nuklir yang diproduksinya.

Kini, danau tersebut dilarang untuk digunakan, baik airnya untuk berenang atau dikonsumsi.